Jumat, Agustus 29, 2008

Marhaban Yaa Ramadhan


"Hai orang-orang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu (menjadi) orang bertakwa." (QS Al Baqarah : 183)

Beberapa hari lagi umat Islam akan menghadapi Ramadhan, Tamu agung sekaligus bulan suci yang penuh rahmat (kasih sayang), magfirah (pengampunan) dan pembebasan dari api neraka. Momentum yang sangat tepat untuk melakukan perubahan dan perbaikan individu dan sosial. Kesempatan berharga untuk melakukan amal kebajikan, pembinaan jiwa, introspeksi diri dan segala bentuk sarana penunjang untuk meningkatkan kualitas ketakwaan di sisi Allah SWT. Bulan yang lebih baik nilainya dibandingkan seribu bulan, di mana Allah SWT akan melipat gandakan pahala amal kebaikan dan mengampuni noda dan dosa.
Para salafus shalih selalu merindukan datangnya bulan ramadhan. Mereka menantinya dengan penuh harap dan melakukan persiapan sejak dini untuk menyambutnya. Segala sesuatu yang berkaitan dengan kelancaran pelaksanaannya baik materi maupun ruhi sudah tersedia dan terprogram secara matang.
Mereka memaknai ramadhan secara luas. Tidak hanya sebagai bulan untuk melakukan sholat, berzakat dan ritual ibadah lainnya saja akan tetapi lebih dari itu sejarah mengabadikan bahwa beberapa peristiwa penting terjadi pada bulan Ramadhan. diantaranya; perang Badar, perang Hunain, Fathu Mekah (penaklukan kota Mekah) dan perang Ain Jalut. Hal tersebut bisa terelisasi berkat persatuan dan kesatuan umat islam dalam memahami nilai-nilai yang terkandung dalam bulan ramadhan dan menjadikannya sebagai spirit untuk melakukan perubahan dan perbaikan.
Namun fenomena yang menarik dan terjadi hampir setiap tahunnya adalah sampai saat ini umat islam di Indonesia tidak pernah menemukan kata sepakat untuk penentuan awal ramadhan, atau idhul fithri atau idhul adha. Masing-masing organisasi massa islam seperti Muhammadiyah, NU, Persis, HT dan DDI kerap mengeluarkan hasil "ijtihadnya" dalam penentuan awal bulan ramadhan lalu memfatwakan kepada massanya untuk mengikutinya.
Hal tersebut berimbas kepada kebingungan dan kegamangan sebagian umat islam dalam memulai puasa, idul fithri dan idul adha. Terkadang di suatu desa atau kampung, karena penduduknya berbeda organisasi menimbulkan perbedaan mereka dalam memulai puasa atau idhul fithri.
Anehnya fenomena yang sama tidak terjadi di belahan dunia Islam lainnya seperti Timur Tengah dan Afrika. Kalaupun terdapat perbedaan dalam penentuan awal ramadhan, itu hanya terjadi antar negara bukan di satu negara sebagaimana kejadian di Indonesia.
Dalam beberapa tahun misalnya antar negara Arab Saudi dan Mesir atau Sudan terjadi perbedaan dalam penentuan awal bulan Ramadhan.
Khilafiah (perbedaan) antar negara tersebut dalam tinjauan fikih sah-sah saja, karena mungkin disebabkan perbedaan Mathla' (posisi terbitnya hilal).
Nah tulisan yang sederhana ini akan mencoba membahas faktor penyebab terjadinya khilafiah (perbedaan) para ulama mengenai persoalan tersebut dari tinjauan fiqih islam dan bagaimana pendapat mereka.
Penentuan Awal Bulan dan Fikih Islam
Khilafiah (perbedaan) para ulama islam dalam menentukan awal bulan bersumber dari perbedaan mereka dalam melihat hilal atau lebih dikenal dengan nama ikhtilaful mathali'. maksudnya bukan berarti bahwa matahari berjumlah lebih dari satu dan terbit di beberapa tempat, tetapi perbedaan posisi seseorang dalam melihat hilal. terkadang hilal bisa dilihat oleh mata telanjang atau dengan menggunakan alat teropong pada posisi tertentu, sementara itu ia tidak bisa terlihat pada suatu daerah karena tertutup awan atau jarak pandang yang jauh.
Kalau kita telaah khazanah keilmuan islam kita akan temukan bahwa ada dua sistem yang dipergunakan untuk penentuan awal bulan. dan itu mempunyai dalil kuat berdasarkan ayat Al -Quran dan hadits Rasul.
Pertama, Ru'yah Hilal. Adalah penentuan ramadhan dengan menggunakan penglihatan hilal (awal bulan) baik dengan mata telanjang atau alat teropong.
Kedua, Hisab. Adalah penentuan awal ramadhan dengan menggunakan hitungan hari.
Sudah menjadi kesepakatan para ulama islam bahwa standar untuk menentukan awal bulan adalah ru'yah hilal. Itu terjadi setelah tanggal 29 atau 30 sesuai dengan jumlah bilangan bulan arab. Hisab dalam konteks ini tidak dipergunakan karena tingkat keakuratannya yang lemah. Terkadang terjadi selisih 1 atau 2 hari dengan bulan arab. tetapi kalau hilal tidak bisa terlihat setelah tanggal 30, maka mereka membolehkan untuk menggunakan hisab (hitungan hari).
Allah SWT berfirman: Bulan ramadhan yang diturunkan padanya Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelas dari petunjuk dan pembeda. Barangsiapa di antara kalian yang melihatnya (hilal), maka berpuasalah. (QS. Al Baqarah: 185).
Juga berdasarkan hadits Rasululah SAW yang diriwayatkan Abu Hurairah dan Ibnu Umar: hendaklah kalian berpuasa ketika melihat hilal ramadhan, dan berbuka puasa (idul fithri) ketika melihat hilal syawal. apabila hilal tidak kelihatan (karena terhalangi awan atau yang lainnya) maka sempurnakan bulan sya'ban menjadi 30 hari. (ditakhrij Bukari, Muslim, An nasa'i, Ad Darami, Ahmad dan Baihaqi).
Menurut riwayat Ibnu Umar: jika kalian melihat hilal maka berpuasalah, jika kalian melihat hilal (syawal) maka berbukalah puasa. jika hilal tidak kelihatan, maka perkirakan 30 hari. (ditakhrij Bukhari, Muslim, An Nasa'i dan Ibnu Majah).
Para ulama sepakat bahwa jika hilal terlihat di suatu negeri, maka tidak wajib bagi negeri yang letaknya berjauhan untuk berpuasa.
Mereka berbeda pendapat dalam persoalan sebagai berikut: jika penduduk suatu negeri melihat hilal, apakah wajib hukumnya bagi negeri tetangganya mengikutinya untuk berpuasa? atau apakah masing-masing negeri memiliki mathla' (tempat terbit hilal) tersendiri?
Para ulama berbeda pendapat dalam masalah ini: Pertama: apabila hilal sudah terlihat, maka wajib bagi negeri tetangganya untuk mengikutinya berpuasa. itu pendapat jumhur (mayoritas) ulama, termasuk murid-murid Imam Maliki yang dari Mesir sebagaimana diriwayatkan Ibnul Qasim. (Bidayatul Mujtahid juz 2 hal 45-47).
Dalil yang dipergunakan sebagai sandaran adalah: Keumuman perintah Allah dan Rasulnya yang dalam QS. Al Baqarah: 185 dan hadits riwayat Abu Hurairah dan Ibnu Umar di atas. Teks perintah berpuasa berdasarkan "rukyatul hilal" bersifat umum berlaku untuk semua umat islam di mana saja ia berada, Kedua: jika penduduk suatu negeri melihat hilal, maka tidak wajib bagi negeri tetangganya untuk mengikutinya berpuasa. itu pendapat mazhab Syafi'i. termasuk murid-murid Imam Malik yang dari madinah, juga Ibnu Al Majisyun dan Al Mughirah. (Bidayatul Mujtahid juz 2 hal 45-47).
Dalil mereka adalah Hadits riwayat Muslim dari Kuraib bahwasanya Ummu Al Fadhl Binti Haritsah pernah mengutus Kuraib ke Muawiyah yang waktu itu menjadi gubernur Syam, Kuraib bercerita: saya berangkati ke Syam dan menunaikan keinginan Ummul Fadhl, lalu tiba bulan ramadhan, saya melihat hilal pada hari jum'at dan besoknya berpuasa. Kemudian saya kembali ke Madinah pada akhir bulan ramadhan. Ketika Kuraib sampai di Madinah, Abdullah bin Abbas bertanya: kapan engkau melihat hilal? aku menjawab:hari jum'at. lalu bertanya lagi: engkau sendiri yang melihatnya? aku menjawab: yang lain juga dan mereka semua berpuasa pada pagi harinya termasuk Muawiyah. Ibnu Abbas berkata: kita di Madinah melihat hilal pada hari sabtu, kita masih berpuasa sampai menyempurnakan 30 hari. Kuraib berkata: saya bertanya: tidakkah cukup kita mengikuti Muawiyah? Ibnu Abbas menjawab: tidak, seperti itu kita diperintah oleh Rasulullah SAW. (ditakhrij muslim, Abu Dawud, At Turmuzi, An Nasa'i dan Ahmad Bin Hanbal).
Ibnu Rusyd dalam kitabnya bidayatul mujtahid mengomentari hadits ini: secara jelas/nyata hadits ini menuntut bahwa setiap negara memiliki legalitas hukum tersendiri dalam melakukan ru'yah, tanpa berketergantungan dengan negara lain. (Bidayatul Mujtahid, juz 2 hal 50-51).
Berangkat dari tinjauan fiqih tersebut, sudah menjadi semakin jelas bahwa perbedaan para ulama dalam menentukan awal bulan ramadhan bersumber dari perbedaan mereka dalam Ru' yatul Hilal dan itu terjadi antar negara bukan di suatu negara sebagaimana kasus di Indonesia.
Jadi dalam bingkai persatuan dan kesatuan umat islam yang merupakan maqasidus Syari'ah (tujuan keber-agama-an), sudah seyogyanya umat islam di indonesia menyatukan persepsi dalam penentuan awal ramadhan dan berusaha menghindari dan mengurangi keputusan-keputusan yang kontra produktif yang berpeluang menimbulkan bibit-bibit perpecahan antar umat islam. Semoga dengan niat ikhlas dan keinginan kuat melalui penyatuan persepsi mengenai penentuan awal bulan ramadhan, umat islam di Indonesia mampu bangkit dari krisis-krisis lainnya. Amiin.
Beberapa organisasi massa Islam di Indonesia sudah menetapkan 1 Ramadhan 1429 H jatuh pada hari Senin tanggal 1 September 2008.
Sementara itu pemerintah RI baru akan menetapkan awal Ramadan 1429 H dalam sidang istbat yang kemungkinan akan digelar pada 31 Agustus 2008 di Kantor Departemen Agama. Sidang istbat akan dihadiri oleh perwakilan seluruh organisasi Islam. Bagaimana dengan Anda? (www.hidayatullah.com dan www.detik.com)

Sabtu, Agustus 23, 2008

Karnaval di Salaman

Hari Rabu kemarin tanggal 20 Agustus 2008 digelar karnaval budaya se-Kecamatan Salaman. Dibanding tahun-tahun sebelumnya karnaval kali ini kurang begitu terasa gregetnya. Ini bisa dilihat dari jumlah peserta karnaval yang berkurang juga dari segi kreativitas peserta. Inilah kontingen SMA Negeri 1 Salaman.










mouse sama yang pegang, gedhe mana? hehe ....










irul-anjas lagi beraksi









pak maroji jadi kepala suku "dayak"








ini "kereta kencana mesin". rodanya melayang tapi tetep bisa jalan kok








pasukan khusus yang bawa spanduk + bendera

Selasa, Agustus 19, 2008

Nilai UH I Matematika XII IPS

Daftar Nilai Ulangan Harian I Matematika ( Integral )

SMA Negeri 1 Salaman

Tahun Pelajaran 2008/2009


Kelas XII IPS 1 Kelas XII IPS 2
















No


Nama


Nilai


No


Nama


Nilai


1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38


Adi Ginanjar Guna Firsanto

Achmad Sahid

Ana Ngizatul Islamiyah

Ari Bagus Saputro

Atik Chusmawati

Ayu Wulaningtiyas

Dedy Yutami

Dhiar Pramujiyati

Eko Wibowo

Ellyna Oktaviani

Emi Utari

Enggar Rismawati

Era Nofiana

Haris Prasetio Budi

Heni Puji Astuti

Hidayah

Iin Hidayati

Ika Tri Sunaryati

Imam Kurniawan

Liya Apriliana

Minakus Saniyah

Mirsha Dewi Pramudiyanti

Muhammad Choirul Fitroh

Muhammad Nur Hasan

Muchamad Shokhibul Anam

Nanda Pramudiana P.

Novi Zuliana

Nur Cahyowidi

Reni Puji Rahayu

Rina Amiyati

Ririn Dwi Rezky

Singgih Agung Dwi Satoto

Siti Lilis Dwi Ngumriati

Siti Nursuniyatun

Sri Fatonah

Toni Novitasari

Wiwit Widiyani

Wiyananto


100


94

100

100

98

70

69



100


88

81

76


91

72

91

83

81

100

100

74

87

90

97

68

98


96

100

64

91

96

100

100

97


1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37


Adi Nurrohmad

Agnes Wulan Sari

Andri Wibowo

Anies Suryani

Arif Basuki Abdul Kahfi

Arkham Makruf

Bambang Sujud Prayogo

Dewi Ngafwah

Diyah Asriyati

Didik Fitriyanto

Eri Nur Afni

Fajar Setyanto

Fasril Laswanto

Husni Yaturrosidah

Ika Mulyaningsih

Intan Purnamasari

Maria Ulfah

Mike Yuan Dian Etika

Mita Jumiarti

Muhammad Anik Fauzi

Muhammad Miftah Khudin

Mustaniroh

Mustika Jayanti AK

Novia Fitriana

Nur Fitriyani

Nurul Indah Hati

Reni Yulis Saputri

Restanto Adhi Nugroho

Ririn Listiyani

Riski Samsiani

Siti Mudrikah

Siti Yusriah

Sri Rohmiyatun

Teguh Jamaludin

Venty Nurhana

Weny Indriyani

Zaeni Azhar Saifudin


72

100

96

95

96

67

88

89

93

59

96

98

72

67

95

81

79

58

77

70

72

77

64

97

81

94

94

71

87

100

95

98

74

80

87

96

96


Sabtu, Agustus 16, 2008

Indonesia Raja









Ini teks lagu "Indonesia Raja" karya WR Suprtaman yang tiga stanza itu


(I)
Indonesia , tanah airku , tanah tumpah darahku
disanalah aku berdiri , jadi pandu ibuku
Indonesia , kebangsaanku , bangsa dan tanah airku
marilah kita berseru : Indonesia bersatu

hiduplah tanahku, hiduplah negriku
bangsaku, rakyatku, semuanya
bangunlah jiwanya, bangunlah badannya
untuk Indonesia Raya

Indonesia Raya, merdeka merdeka
tanahku, negriku, yang kucinta
Indonesia Raya, merdeka merdeka
hiduplah Indonesia Raya

(II)
Indonesia tanah yang mulia, tanah kita yang kaya
Di sanalah aku berada, untuk s’lama lamanya
Indonesia tanah pusaka, p’saka kita semuanya
Marilah kita mendo’a, Indonesia bahagia

Suburlah tanahnya, suburlah jiwanya
Bangsanya, Rakyatnya semuanya
Sadarlah hatinya, sadarlah budinya
Untuk Indonesia Raya

(III)
Indonesia tanah yang suci, tanah kita yang sakti
Di sanalah aku berdiri, ‘njaga ibu sejati
Indonesia tanah berseri, tanah yang aku sayangi
Marilah kita berjanji, Indonesia abadi

S’lamatlah rakyatnya, s’lamatlah putranya
Pulaunya, lautnya semuanya
Majulah negrinya, majulah pandunya
Untuk Indonesia Raya


Hehe... cuma apal yang pertama ya?ah ga pa2 juga, lawong di sekolah cuma diajari verse I.

Merdeka Bung!













merdeka! merdeka! merdeka!

tambah satu usia negara kita. moga2 kedepan lebih maju dan semangat kayak foto anak2 yg lagi lomba ini






















Kamis, Agustus 07, 2008

Penemuan aneh dari Jepang 2

Kamera Panorama 360 derajat



















hahaha, susah bener nih, mending sekarang pake video aja kali ya.

Alat pembunuh kecoa (sekaligus sendal)




















ribet banget, aneh, sendal mah sendal aja, buat mukul kecoak trus maksa ada gagangnya.

Topi Tisu buat orang yang lagi flu



















wah bener nih, gak bisa nyimpen tisu segede itu di kantong, solusinya di kepala, tapi trus nanti diketawain orang di dunia akherat tuh.

Tadah Hujan Pribadi



















sayang buang2 air hujan? pake aja ini, gak basah dan dapet air gratis. hehehe.

Sabtu, Agustus 02, 2008

Gerhana matahari 1 Agustus 2008

JAIYUGUAN - Gerhana matahari akan berjalan mengitari Kutub Utara dan laut Siberia untuk berakhir di China, tepat seminggu sebelum olimpiade berlangsung di negara tersebut pada 8 Agustus Nanti.Diprediksi, gerhana matahari akan melewati Kanada, Greenland dan wilayah timur Rusia. Akhir perjalanan gerhana matahari akan berakhir di Xian. Wilayah yang terletak di timur China ini pernah dinobatkan sebagai ibukota saat China masih berupa kerajaan.Awalnya, gerhana matahari merupakan kejadian yang sangat ditakuti oleh masyarakat China. Bahkan kemunculannya disebut sebagai pertanda buruk bagi para astronom China zaman dulu. Namun di era sekarang, bulan purnama memberikan keberkahan bagi China karena banyak wisatawan, khususnya para pemerhati gerhana, yang datang dan berkunjung ke China. Bahkan kemeriahan ini semakin terasa, seminggu sebelum olimpiade dimulai.Pesawat-pesawat milik maskapai penerbangan di China dipenuhi oleh para peminat gerhana matahari yang ingin berkumpul di Jiayuguan, propinsi Gansu. Selain dekat dengan wilayah Xian, Gansu juga memiliki tempat lapang yang luas untuk memungkinkan para pengunjung memperhatikan proses terjadinya gerhana matahari."Saya datang dari California hanya untuk menyaksikan peristiwa ini. Ini akan menjadi peristiwa gerhana saya yang ke-11. Sebisa mungkin, saya ingin melihat seluruh peristiwa gerhana yang terjadi sepanjang hidup saya," ujar seorang pemerhati gerhana Dave Balch, seperti dikutip melalui Reuters, Jumat (1/8/2008).Fenomena gerhana diprediksi akan terjadi lagi tahun depan, tepat pada 22 Juli 2009. Namun kali ini, gerhana tersebut akan mengitari lebih banyak penduduk di negara yang terkenal dengan populasinya yang padat. Gerhana matahari berikutnya akan melewati wilayah utara Bangladesh, menuju sungai Yangtze untuk kemudian beralih ke Shanghai. (okezone.com)

Jumat, Agustus 01, 2008

Penemuan aneh dari Jepang

Siapa bilang jepang selalu menemukan barang2 yang berguna, yang memiliki teknologi canggih dan memiliki nilai guna yang tinggi. Jepang juga kadang2 menemukan sesuatu yang boleh dibilang konyol, atau mungkin malah jadi ribet dan aneh.
Dulu beberapa penemuan ini sempat muncul, dan dianggap sebagai penemuan jepang yang sia-sia/percuma (useless japanese invention), berikut beberapa penemuan percuma itu:
1. Korek Api Matahari












Kudu siang, nunggu lama, barangnya gede. wah malah repot nih.



2. Alat berkebun 10 in 1




sepuluh alat jadi satu sih emang bagus, tapi kalo bentuknya gitu, pakenya kan malah susah.





3. Topi Payung













bener sih, tapi kegedean, trus pasti gak nyaman deh.

Ya, begitulah penemuan2 orang jepang yang kadang2 aneh dan gak penting. tapi tetep kreatif. Ayo semangat orang indonesia! tetep kreatif walau kadang agak aneh.
Semangat...masih ada yang lain tapi besok lagi ya!